Penulis yang Bukan
Sekadar Menulis Cerita
(Pengantar Buku SMS Terakhir oleh Mbak Reni Erina)
Seseorang tertarik untuk menulis karena ia gemar
membaca. Apa yang dibaca sangat mempengaruhi tulisannya. Ketika ia gemar
membaca novel-novel roman, maka tulisannya pun tak jauh dari jenis itu. Begitu
juga ketika ia membaca buku-buku detektif,
komedi, dsb. Sementara buku-buku
lain berguna sebagai referensi untuk bahan tulisannya. Membaca karya seseorang, kita bisa menilai
dari mana dia belajar. Tidak mutlak, tetapi biasanya penulis terpengaruh dengan
penulis idolanya. Pun ketika saya
membaca naskah Setiawan Chogah, seseorang yang mengirimi banyak karyanya ke
email majalah yang saya asuh, untuk kali pertama. Saya merasakan betul napas
seorang penulis di era 90-an.
Kultur pun mempengaruhi karya penulis yang berasal dari Sumatra Barat ini. “Batusangkar, Mbak,” kata Chogah pada saya.
Kultur pun mempengaruhi karya penulis yang berasal dari Sumatra Barat ini. “Batusangkar, Mbak,” kata Chogah pada saya.
Chogah—demikian saya biasa memanggilnya. Memiliki
kekuatan penceritaan bergaya tanah melayu. Tidak sekuat penulis-penulis melayu,
namun saya mendapati itu di karyanya yang berjudul Kiara, Berdejavu, dan Gadis Palasik. Namun dia sebagai penulis
remaja, saya pernah menyarankannya untuk mencoba berbaur dengan gaya kekinian;
cerpen remaja popular, agar tulisannya lebih berwarna dan bisa masuk ke segmen
majalah remaja manapun.
Menulis, bukan sekadar menulis. Etika kepenulisan dan attitude serta personality sebagai seorang pencipta cerita, adalah faktor-faktor
yang akan menguatkannya berkibar di dunia literasi.
Dan Chogah; sahabatku, adikku dan penulis kebanggaanku, sudah membuktikannya. Karya-karyanya ‘padat’ dan indah. Dia bukan saja mengenalkan pembaca akan kultur daerah—kebanyakan dari mana dia berasal, tetapi juga menyuguhkan kekayaan ide dan kekuatan bermain imajinasi, dan juga tentunya kalimat-kalimati indahnya. Senang sekali melihatnya melahirkan banyak cerita lewat karya-karya cerpennya yang memenuhi berbagai majalah remaja, dan kemudian menjadikannya tumbuh sebagai seseorang yang eksis dalam dunia menulis, bukan saja cerpen tetapi juga tulisan lainnya seperti liputan dan artikel.
Dan Chogah; sahabatku, adikku dan penulis kebanggaanku, sudah membuktikannya. Karya-karyanya ‘padat’ dan indah. Dia bukan saja mengenalkan pembaca akan kultur daerah—kebanyakan dari mana dia berasal, tetapi juga menyuguhkan kekayaan ide dan kekuatan bermain imajinasi, dan juga tentunya kalimat-kalimati indahnya. Senang sekali melihatnya melahirkan banyak cerita lewat karya-karya cerpennya yang memenuhi berbagai majalah remaja, dan kemudian menjadikannya tumbuh sebagai seseorang yang eksis dalam dunia menulis, bukan saja cerpen tetapi juga tulisan lainnya seperti liputan dan artikel.
Buku ini adalah
bukti eksistensinya dalam menulis cerpen.
Reni Erina
Managing Editor
Story Teenlit Magazine
Sahabat pengin buku ini?
Buku SMS Terakhir sudah beredar di toko buku. Atau bisa pesan langsung lewat penerbitnya @SheilaFiksi (Penerbit Andi, Yogyakarta) atau bisa juga lewat saya (+ tanda tangan ^____^) , silakan SMS/ WhatsApp ke 0821 1040 9641, ya!
0 Komentar
SILAKAN TINGGALKAN KOMENTAR (◠‿◠)