Perihal Menjaga Bakat
Ini adalah curhatan terjujur dari sekian ratus kali saya curhat ke kamu. Oke, saya tahu bagian ini tidak terlalu penting kita bicarakan, Alfonso. Langsung saja. Jadi begini, tiba-tiba saja malam ini saya teringat pada satu kalimat hebat yang pernah diucapkan oleh sahabat saya, sebut saja Beringin. Beringin bilang gini, "Chogah, kamu tahu? Hal-hal besar yang dialami oleh orang-orang besar di dunia ini, berasal dari kumpulan hal-hal kecil yang pernah mereka lakukan secara terus-menerus."
Waktu
itu saya ngangguk-nganggguk aja kayak sapi mabuk, menanggapinya dengan santai,
"Kayak pepatah nenek saya, dong, sedikit-demi sedikit lama-lama jadi
buncit."
"Ya,
kurang lebihnya seperti itu. Tapi, swear, itu pepatah paling buruk yang pernah
aku dengar. Jangan ucapkan lagi!"
Beringin
memang ceplas-ceplos kalau ngomong. Tapi saya suka apa adanya Beringin.
Beringin yang jujur.
=========O==========
Mbak,
guru, sekaligus sahabat saya, Mbak Erin pernah bilang ke saya. Saya yakin hal
yang saya juga sering beliau sampaikan kepada orang lain, terlebih kepada peserta
pelatihan menulis beliau. "Chogah, teruslah menulis. Apapun,
tuliskanlah!" kata Mbak Erin dalam satu pertemuan.
=========O==========
Alfonso,
malam ini saya ingin kamu menjadi saksi bahwa apa yang pernah diucapkan
Beringin dan Mbak Erin kepada saya adalah ucapan yang benar! Kamu harus
bersaksi untuk saya. Okey?
Saya
tahu kamu adalah orang kiri yang butuh penjelasan dari setiap perkataan saya.
Dasar orang kiri! :p
Sebagai
orang kanan, begini penjelasan dari saya, Alfonso. Lebih tepatnya, ini
ceritanya:
Dulu,
sekira tahun 2010, saat saya lagi suka-sukanya menulis. Yang konon, saya pernah
lho tiap hari posting curcolan nggak jelas saya di blog. Ah, kamu mana tahu,
orang kiri sukanya angka-angka, sih. :p
Saat
itu, menuliskan apa saja rasanya gampang banget. Dampaknya apa? Dalam menulis
cerpen-cerpen murahan dengan kualitas KW, saya hanya butuh waktu sekitar satu
jam, lho! Iya, satu jam. Tapi kamu harus catat, cerpen-cerpen KW atau artikel
dangkal yang saya tulis itu dimuat di media. Hihihihi. Novel Blablabla penulis
kondang yang waktu itu memakai jasa saya, saya menulisnya dalam 12 hari, kok.
Tuh, bisa kan, saya? Iya dong.
Oke,
tolong toyor kepala saya!
Alfonso.
Sekarang saya sudah jarang menulis. Jaraaaaaaaaang! Blog saya yang dulu pernah update
tiap hari sekarang saya perbarui postingan sekali tiga bulan. Menulis cerpen
juga udah nggak pernah. Opini, artikel, puisi, pantun, syair, gurindam, ah,
apalagi! Hahaha. Ini gara-gara kelakuan para pesohor dan tetua dunia sastra di
negara kita sih. Tabiat mereka membuat saya takut dan ngeri. Eh, bahkan saya
sempat berpikir lho sastrawan negara kita telah dikutuk oleh Tuhan. Hahahaha.
Iya, soalnya heboh banget. Sikut sana, sikut sini. Mereka itu kayak barisan
orang-orang yang kerjanya mengkritik, memprotes, membuat petisi, ah, rumpi!
Oke,
kita tinggalkan dunia sastra yang sempat membuat saya ngeri dan berhenti
membeli buku-buku sastra. Hahahaha.
Alfonso.
Beberapa minggu yang lalu saya dihubungi oleh seorang pengusaha yang ingin
membuat buku tentang perjalanan hidupnya yang luar biasa. Eh, saya serius lho
ini. Pengusaha ini hebat banget, dia bisa recovery dalam waktu tiga tahun
setelah sebelumnya dia sempat down! Bukan kayanya yang bikin saya berdecak
kagum, Alfonso. Tapi kemampuannya untuk tetap tampil apa adanya. Tetap down to
earth. Ah, pokoknya begitu buku itu selesai, kamu harus baca! Banyak sekali
pelajaran hebat yang harus diketahui olah orang kiri kayak kamu. Hahaha. Hebat, lho, bisa luar biasa dalam waktu 3 tahun. Saja. Gila, kan? Saya aja
nggak bisa move on dari si Kampret itu. Ups!
Cerpen-cerpen
murahan saya saya tulis dalam satu hari. Novel Blablabla saya selesaikan dalam
12 hari. Lah ini, Alfonsoooo...! Sudah satu minggu, baru ada 3 halaman.
Hahahaha.
Iya,
sih, si pengusahanya bilang ke saya, bukunya ini bukan untuk dikomersialkan.
Nanti mungkin juga akan memakai jasa indie pubhlishing buat nerbitinnya.
Katanya, buku ini buat rekam jejak aja dan dibagikan gratis kepada orang-orang
yang mau menerima inspirasi dari perjalanan hidupnya. Alfonso, mulia sekali kan
cita-cita si pengusaha? Mari kita doakan dia semakin sukses. Aamiin. :)
=========O==========
Begitulah,
Alfonso, perihal memelihara bakat serta kaitannya dengan ucapan Beringin dan
Mbak Erin. Korelasinya kuat sekali, kan, dengan penjelasan saya? Aduh,
apa pula itu korelasi, kohesi, dan adesi. :p
Tolong
katakan kepada anak-anak muda bangsa kita yang hebat ini, kalau mereka punya
bakat atau minat, ya kudu dijaga. Hukumnya wajib ain! Hehehe.
Bakat,
minat, juga keterampilan itu harus dipupuk terus, Alfonso. Biar tumbuhnya subur
dan menghasilkan buah yang lebat serta manis rasanya.
Oh,
saya ingat, siapa tuh, ilmuwan yang pernah 1000 kali gagal dalam percobaanya
sampai akhirnya dia diakui dunia. Aduh, siapa namanya, Alfonso?
"Thomas
Alva Edison! Penemu bola lampu. Angka akuratnya 10.083 kali gagal."
Huh,
dasar orang kiri!
"Berhenti
meneriaki saya, orang kiri, hei, orang kanan! Lalu apa rencanamu?"
"Ya... besok temani saya ke toko buku. Saya mau belajar Photoshop lagi."
"Huuu,
dasar orang kanan!"
Serang, 20 Maret 2014
0 Komentar
SILAKAN TINGGALKAN KOMENTAR (◠‿◠)