Aku Ingin Tua dan Mati di Kampung Kita



Aku Ingin Tua dan Mati di Kampung Kita

Tahun-tahun usai dan datang kembali, dan aku kian tua di sini.
Di dadaku, Mak, tumbuh subur sebatang pohon.
Pohon berdaun lebat dan akar kokoh menghujam jantung.
Dedaunnya terus saja membisikiku, "Pulanglah."
Sadar diriku ini, Mak. Kelak, pun aku tak ingin jasadku bersemayam di pandam-pandam yang aku sendiri tak mengenalnya ini.

Di kepalaku, Mak, tumbuh pula pohon angan berdaun lebat.
Hijau serupa daun-daun talau yang kerap memiangiku di masa bocah.

Di masa menjelang petang seperti ini, daun-daunnya kususun, menjelma rumah sederhana kita dengan anak sungai di belakangnya.

Rumah yang kuperuntukkan untukmu, menantu, dan cucu-cucumu. Di sana kita hidup bersama, ditemani dendang uwie-uwie dan cekikik kawanan simpai yang berlompanan di pohon-pohon karet.

Mak, aku ingin tua, dan mati di kampung kita.

Rantau, 27/05/2015

Baca juga:

Posting Komentar

2 Komentar

  1. "Selamat siang Bos 😃
    Mohon maaf mengganggu bos ,

    apa kabar nih bos kami dari Agen365
    buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
    ayuk... daftar, main dan menangkan
    Silahkan di add contact kami ya bos :)

    Line : agen365
    WA : +85587781483
    Wechat : agen365


    terimakasih bos ditunggu loh bos kedatangannya di web kami kembali bos :)"

    BalasHapus

SILAKAN TINGGALKAN KOMENTAR (◠‿◠)