Tips Keren Menulis Novel


          Tips Keren Menulis Novel 
Sob, beberapa bulan ini ‘ceritanya’ saya lagi mau bikin novel. Makanya semua yang berhubungan dengan trik menulis novel saya kumpulin dan akhirnya saya mendapatkan gambaran sebagai berikut. Dan karena saya lagi berbaik hati (baik kok ada waktu tertentunya? Heuu!), heheeee. Intinya saya mau berbagi aja. Siapa tahu bermanfaat. Betul tidak? *gaya Aa Gym* 
Cekidooot deh! 

· Satu hal yang harus kita ketahui bahwa menulis novel tidaklah semudah menulis cerpen/artikel. Jadi, langkah pertama adalah pahami benar langkah-langkah pembuatan novel! 

· Find interesting ideas! 

Yeah, langkah selanjutnya temukan ide yang ingin kamu garap, yang menggelitik pikiran kamu dan kamu tertarik serta ngebet banget untuk menulisnya. Misalnya tentang kehidupan kamu yang dulunya susaaaaah banget, tapi ketika kamu berusaha dengan fighting spirit yang pool-poolan, kamu menemukan kejutan-kejutan yang diberikan Tuhan sebagai penyelesaian dari masalah kamu tadi. Wiiih, sinetron banget deh! Heheee. Itu contoh, Sob. Kamu boleh kok bikin contoh yang lain. Lalu setelah kamu nemuin ide keren itu, buatlah sinopsisnya agar kamu bisa mengembangkan ide dan memaparkan karakteristik tokoh cerita kamu. 

· Kembangkanlah sinopsis cerita menjadi alur cerita (babak) atau storyline! 

Maksudnya gini; dari ide yang sudah kamu dapatkan tadi, kamu bikin frame yang nanti bakal menuntun kamu untuk mengembangkan novel kamu. Frame ini seperti daftar isi dalam sebuah tulisan, ada bab-bab tertentu, misalnya di bab I kamu mau memperkenalkan tokoh-tokoh, bab II memunculkan konflik, dan begitu seterusnya. 

· Setelah mendapatkan alur cerita, kembangkanlah alur itu menjadi adegan-adegan yang detail (draf awal)! 

Dari frame yang berupa point-point tadi kamu bisa bereksplorasi sepuas kamu. Tapi ingat, tentunya masih dalam batas framenya dong ya, jangan melenceng dan ngambang kemana-mana. Kalau tadi pada point perkenalan, ya silakan kamu tuliskan tentang si tokoh, nama-nama temennya si tokoh, kebiasaan si tokoh, dan lain sebagainya tentang karakter tokoh yang perlu diketahui pembaca. Jangan sampai di tengah cerita kamu memunculkan sifat tokoh A yang di awal tidak kamu jelaskan, kan gak nyambung jadinya. Kecuali perubahan sifat yang disebabkan suatu kejadian, itu lain kasus ya. 

· Perhaluslah kata-kata dan revisilah tulisan kamu, sampai kamu menghasilkan draf akhir! 

Di tahap inilah saatnya kamu membaca teliti naskah kamu. Perhatikan kesalahan-kesalahan kecil yang mungkin tidak kamu sadari di awal. Misalnya huruf yang double, kesalahan tanda baca, EyD, atau mungkin kalimat yang tidak nyambung dan mubazir. 

· Perhatikan penggunaan nama tokoh, tempat, latar belakang kebudayaan, serta struktur cerita yang tepat dan logis! 

Yeah! Ini penting Sob. Jangan sampai novel kamu dinilai ajaib! Maksudnya melewati batas kelogisan. Misalnya seorang anak perempuan yang ditinggalkan ibunya kerena ibunya meninggal dunia. Lalu ayahnya nikah lagi, dan si anak dapat ibu tiri yang kejam. Si anak tiap hari mendapat siksaan dari ibu tirinya. Wooooi, itu mah cerita Bawah Merah Bawang Putih! Heheee. Kisah seperti itu cuma ada di dongeng, Sob. Masa sih, si anak gak bisa lapor ke polisi, atau kabur kek, atau apalah. Udah mau 2012 gitu loh, kan bisa curhat di facebook, trus dibaca ribuan orang, trus ada yang ngebantuin, trus si ibu tiri dipenjara deh (kayak cerita sinetron yah? Hihihiii). Intinya, buat novelmu selogis mungkin! Titik! 

· Hindari pemakaian nama tokoh yang terlalu banyak dan jangan menambahkan tokoh lain secara tiba-tiba tanpa ada pengenalan di awal! 

Paham doong maksudnya? 

· Kamu juga bisa memanfaatkan setting dengan menggunakan simbol-simbol kebudayaan dan nilai-nilai hidup. 

Naaah, ini dia, Sob. Coba sobat perhatiin novel-novel Andrea Hirata atau A. Fuadi yang best seller itu. AH mengangkat cerita berlatar daerahnya Belitong dan sarat nilai pendidikan, begitupun A. Fuadi yang mengeksplor budaya Minangkabau di Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warnanya (budaya merantau, berburu durian di daerah tempat tinggalnya, Bayur. Itu adalah tradisi unik yang sampai sekarang masih ada lho). Nah, siapa tahu di daerahmu ada juga tradisi dan kebudayaan unik yang bisa kamu ceritakan di novelmu. Kan keren, Sob! 

· Alur juga dapat dibangun dengan metode kilas balik atau alur maju (foreshadowing). 

· Jika kamu mengalami kebuntuan, carilah inspirasi dan tetaplah setia pada alur cerita yang sudah kamu tetapkan! 

Iya dong, dimana-mana yang namanya setia pasti dihargai. Jadi kenapa kamu tidak mencoba untuk setia dengan komitmen yang sudah kamu buat dari awal. Komitmen dalam artian alur yang sudah kamu tentukan. Inspirasi bisa datang dari mana saja, Sob. Misalnya kamu naik angkot seharian gak turun-turun, menyaksikan suasana di kotamu, atau duduk di dangau-dangau sawah, main ke terminal, nonton film kesukaanmu, dan mungkin juga lewat tidur siang lalu secara tidak sengaja kamu bermimpi tantang ‘sesuatu’, kan Alhamdulillah yah. Heheee. 

· Para penulis novel adalah para pejuang yang tak mengenal putus asa. Jika kamu belum puas dengan karya kamu, jangan buru-buru menyerah! 

Hihiii, kayaknya ini bagian yang khusus buat saya deh. Naskah saya sudah ditolak banyak penerbit, hiks. Tapi tetap semangat dan optimis terus dong! Resep KFCnya Sanders saja pernah ditolak 1006 kali, tapi buktinya sekarang siapa yang gak kenal KFC, dan apakah kamu tahu? Kalau naskah Harry Potter-nya JK Rowling ternyata pernah ditolak oleh 14 penerbit sebelum akhirnya ada yang mau menerimanya. Nah, sekarang kita tahu bagaimana nasib novel Harry Potter. Melejit menembus langit. Ah, semoga naskah saya nanti juga se-best seller Harry Potter. Amiiin. Heheee. 

· Terakhir, seperti yang diucapkan Fahri Asiza, “Menulis, menulis, menulis dan biarkan kata-kata mengalir, mengalir dan mengaliiiir!” Ingatlah, selama ada keinginan pasti ada jalan. Chayooo! Selamat menggarap novelmu ya, Sob. Kalo terbit, jangan lupa novel gratisnya buat saya, satu aja cukup! 


Salam Cinta dari Banten

Baca juga:

Posting Komentar

0 Komentar